Kamis, 04 September 2014

Cerpen:~Campur Aduk Rasa~


-CAMPUR ADUK RASA-
Oleh : Niaw Shinran

Present ...

Setelah sekian lamanya menyendiri dalam balutan sepi juga ikatan status jomblowati, sekian lamanya menanggapi cemoohan dan bulian yang membuatku sering menangis sendiri, benarkan aku adalah perempuan terpayah di dunia ini? Atau terjelek, terhina, tersisih, terasing, ter-ter-ter-ter ... Ah! Forget it. Kini aku punya cinta.

**

Namaku Leria, ya, aku tahu, tak ada yang menanyakan itu, setidaknya kalian tidak akan bertanya siapa namaku setelah mengetahui aibku selama menjadi jomblowati, malang sekali bukan? Begitulah.

Satu tahun yang lalu, ingatanku masih sangat bagus, sampai sewaktu ketika aku dipermalukan oleh mantan sahabatku sendiri yang bernama Ayu, semenjak dia memiliki pacar yang bisa dibilang anak orang kaya, semenjak itulah dia menjauhiku karena statusku yang masih saja jomblo dan dia malu berteman dengan jomblowati sepertiku, mungkin dia merasa lebih cantik setelah memiliki pacar. Kejadian itu begitu saja terjadi tanpa memberikanku kesempatan untuk menghindar. Ayu sebagai ketua tim basket perempuan di sekolahku dengan sengaja melempar bola basket ke kepalaku, sakitnya bukan main, kata teman-teman yang melihatnya sih aku pingsan, entahlah, karena setahuku aku tak pernah mengalami yang namanya pingsan. Teman-teman membawaku ke UKS, disana aku tak sadarkan diri selama tiga puluh menit, katanya, kata seseorang yang memang bertugas sebagai penjaga UKS, dia seorang laki-laki, namaya Tomi, dia cukup tampan dan membuatku salah tingkah

''Kamu sudah siuman?''ujar Tomi

''I-iya, ma-makasih ya udah jagain aku''ucapku terbata-bata. Aku mulai merapihkan rambutku dan kuarahkan jari telunjuk ke sela-sela mata kanan dan kiriku, karena kutakut ada sesuatu disana, be to the lek.

''Udah jadi tugas aku kok, kamu pingsan lumayan lama juga ya''ucapnya lagi sembari merapihkan beberapa wadah kecil yang berisikan obat

''Eng? Memangnya seberapa lama?''diam sejenak
''Sebelumnya aku belum pernah mengalami yang namanya pingsan''tanyaku

''Tiga puluh menit''jelasnya membuatku mengkerutkan kening,''Kalau begitu aku antar kamu ke kelas ya, atau kamu mau aku pintakan surat izin pulang?''ujarnya menawarkan bantuan.

''Ya tuhan dia baik banget siiiii ... Kira-kira aku izin pulang gak yaaaa??'' batinku

''Hey! Kok ngelamun?'' tanyanya sedikit mengagetkanku

''Hehe, mmmm menurut kamu baiknya gimana?'' tanyaku lagi. Tomi memainkan jari telunjuknya ke dagu untuk sedikit berpikir, hal itu membuatnya cute dan manis

''Bagaimana kalau kamu pulang saja, toh kelas sebentar lagi juga mau bubarkan'' sarannya

''Ta-tapi, hari ini aku ada piket''

''Tidak apa-apa, kan ada surat izin, kalau kamu mau nanti aku antar kamu pulang, gimana?'' ucapnya menawarkan diri untuk mengantarku pulang, tanpa berpikir panjang aku langsung mengiyakan tawarannya itu

''Kalau begitu kamu tunggu disini dan aku akan pintakan surat izin dulu buat kamu'' ujarnya seraya tersenyum dan keluar dari ruangan UKS.

Tak tahan dari beberapa menit yang lalu menahan rasa ingin buang air kecil aku bergegas ke wc,''Hahhh ... Lega rasanya, pantas saja sering sekali ada siswi yang keluar masuk ke UKS, orang yang jaganya aja ganteng, hehe, dia mau antar aku pulang? Yess!'' seruku bahagia. Aku pun kembali ke UKS, disana sudah ada Tomi yang menunggu

''Kayaknya gak usah diantar pulang pun kamu bisa pulang sendiri'' ujarnya membuatku salah tingkah

''Ta-tapi, kepalaku masih sakit dan aku takut kalau pingsan di jalan nanti'' aku pun berbohong

''Yasudah, ditanganku sudah ada surat izin untuk kamu tunjukan ke pak satpam di depan, kalau begitu yuk aku antar pulang'' ajaknya, sekali lagi akupun mengiyakannya.

Beberapa menit lagi kelas akan bubar, sementara itu aku masih menunggu Tomi menghidupkan sepeda motornya yang sepertinya mogok, beberpa kali dia mencoba menghidupkan lagi tapi belum bisa, Tomi putus asa dan menghampiriku,''Kayaknya motor aku ngadat lagi deh, aku gak bisa antar kamu pulang jalan kaki, gimana kalau kamu pulang naik taksi aja?'' ucapnya

''Lho? Kenapa enggak bisa? Jalan kaki juga gak apa-apa kok'' jelasku berusaha untuk membuatnya harus mengantarku pulang

''Tapi gimana sama motor aku?'' tanyanya

''Mmmm kalau gak salah didekat sini ada bengkel kok, aku antar kamu ke bengkel untuk benerin motor kamu itu, yuk'' ajakku. Tomi diam sejenak

''Kenapa jadi kamu yang antar aku? Kan aku yang mau antar kamu'' katanya lagi sembari menghela napas kecil

''Tapikan motor kamu mogok, jadi sebelum kamu antar aku pulang aku antar kamu ke bengkel dulu aja, biar adil, iyakan''

''I-iya juga sih, yaudah deh ... Yuk'' Tomi pun akhirnya mau kuantar ke bengkel

Tomi menuyun motornya, sementara aku sibuk curi-curi pandang, sesekali aku tersandung, memalukan memang, tapi aku cuek saja. Bekas hujan tadi pagi membuat jalanan sedikit basah dan menimbulkan kubangan air.

Byuuuurrr ...

''Aaaaa ... Woy bawa mobilnya pelan-pelan dong, kena gue nih''seruku merongos pada seseorang yang mengendarai mobil, karenanya aku terguyur air kubangan hujan. Tomi meletakan motornya dan memberikan sapu tangan kepadaku

''Ini ambil, bersihin baju kamu pake sapu tangan aku'' ucapnya menyodorkan sapu tangan berwarna biru, jantungku berdetak kencang, tanganku gemetaran menerima sapu tangannya

''Tangan kamu gemetaran, kamu kedinginan?'' tanya Tomi

''Eng-enggak kok, yaa tapi sedikit, hehe'' jawabku terbata-bata.

Seseorang keluar dari mobil yang membuatku basah kuyup, dia tak lain adalah Ayu yang keluar dari mobil pacarnya yang memang hampir setiap hari menjemputnya pulang sekolah. Ayu menghampiriku dan mentertawakanku dihadapan Tomi

''Hahahaha, emang enak basah kuyup kaya gitu!! pasti dingin banget ya? Kaciaaaaan, jomlo lumutan kaya lo emang pantes digituin! hahaha'' cetus Ayu lagi-lagi mempermalukanku, aku hanya terdiam

''Kamu jangan kaya gitu dong sama dia, emangnya dia punya salah apa sama kamu?'' tanya Tomi yang ikut berbicara, Ayu yang baru menyadari Tomi ada di dekatku pun menarik tanganku dan berbisik menanyakan sesuatu

''Kok lo bisa sama dia disini?'' tanya Ayu berbisik

''Dia? Dia siapa?'' tanyaku pura-pura tak mengerti

''Dia, Tomi si penjaga UKS yang banyak disukai sama anak-anak di sekolah''

''Ohh, jadi namanya Tomi toh''

''Lo jangan belaga bego deh, gue tanya kenapa lo bisa sama dia?'' tanya Ayu lagi

''Dia mau anterin gue pulang'' ucapku dengan bangga karena laki-laki yang sempat ditaksirnya bisa dekat denganku, Ayu terdiam dan melepaskan genggaman tangannya dari tanganku, dengan wajah yang kesal Ayu pun pergi.

''Dia punya masalah apa sih sama kamu? Kok gitu banget jadi cewek?'' Tanya Tomi

''Dia mantan sahabat aku, tapi yaudahlah, kita terusin lagi yuk jalannya, sebentar lagi sampai ke bengkel kok'' ajakku, Tomi tak banyak bicara lagi dan kembali menuyun sepedah motornya.

Sesampainya di bengkel, Tomi membelikanku minuman dan kita duduk berdua sembari menunggu sepedah motornya selesai dibenarkan.
Entah kenapa detak jantungku yang sedari tadi deg-degan semakin dag-dig-dug, rasanya ingin kuhabiskan langsung minuman yang kupegang ini. Tomi mengulurkan tangannya dan memperkenalkan diri

''Kita belum kenal nama ya? Kenalin nama aku Tomi, kamu?''tanya Tomi

Lagi-lagi tanganku bergemetar untuk meraih tangannya

''Na-nama a-aku Leria'' ucapku

''Tangan kamu gemetaran lagi, kamu masih kedinginan? Atau jangan-jangan kamu masuk angin?'' tanya Tomi lagi

''Enggak kok enggak, mungkin karena gak biasa aja kali pake baju basah kaya gini''

''Yaialah, siapa sih yang mau pake baju basah, kamu sabar ya, kayaknya bentar lagi motor aku selesai deh'' jelasnya

Setelah menunggu dua puluh menit akhirnya Tomi bisa mengantarku pulang dengan sepedah motornya. Dari bengkel ke rumah memang lumayan jauh, sementara kecepatan motor yang dibawa Tomi lumayan cepat dan membuatku semakin kedinginan

''Kamu boleh peluk aku kalau kamu mau, dari pada kamu kedinginan kaya gitu'' ucap Tomi, namun aku menghiraukannya dan membiarkan tangan beserta tubuhku gemetaran

''Gak, Tom, aku gak apa-apa kok''

''Aku bisa liat muka kamu dari kaca spion, muka kamu pucet'' ucapnya lagi

''Enggak apa-apa, cuma dingin sedikit aja kok''

''Kamu kok bandel banget sih jadi cewek? Kalau kamu sakit gimana? Nanti aku yang disalahkan sama orang tua kamu''

''Tenang aja, aku gak minta kamu antar aku sampai ke rumah kok, paling sampai gang aja''

''Yaudahlah, terserah'' serunya.

Tak menyangka kalau Tomi akan seperhatian itu membuat hatiku luluh, hatiku meleleh seperti kepingan batu es yang tersiram air panas. Tanpa kusadari tangan ini memeluk tubuhnya, akupun bersandar dibahunya, kurasakan adanya kenyaman yang tak pernah kurasakan sebelumnya, kupejamkan mata dan membayangkan jika seandainya Tomi ini adalah kekasihku, pacarku, milikku, hmmm bahagianya. Kulihat wajahnya dari kaca spion, betapa lebih bahagianya aku ternyata dia tersenyum menyadari semuanya, menyadari akan adanya rasa yang seketika itu tercipta.

Tomi memegang jemariku lebih memperkuat pelukanku terhadapnya, kini rasanya aku ingin terbang bersama ribuan bintang dan kan kuukir di lagit kata-kata bahwa aku sedang jatuh cinta, betapa banyaknya rasa yang kini kurasakan, senang karena bisa merasakan jatuh cinta lagi dengan seseorang yang sepertinya juga merasakan hal yang sama denganku, sedih karena aku harus dimusuhi oleh sahabatku sendiri dengan masalah yang baru, rasanya campur aduk, tak terkira sebelumnya, tapi inilah kehidupan.

**

Cinta dan persahabatan itu memang memiliki makna yang berbeda, tidak setiap dua hal di antara itu bisa saling melengkapi, adakalanya perbedaan membutakan hati dan pikiran, akan tetapi perbedaan itulah yang menciptakan warna di dalam setiap cerita.

Tomi, your always on my mind and my dreams ...

Selesai

Bogor, 03 September 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung dan jadilah pembaca setia cerpen maupun puisi saya...