Kamis, 29 Agustus 2013

CERPEN: Si Ratu Kodok Cantik

~SI RATU KODOK CANTIK~
By: Niaw Shin'Ran

Hemm.. Ternyata menjadi anak satu-satunya itu sangat membosankan, hanya awalnya saja aku merasa kasih sayang dari kedua orang tuaku tertuju kepadaku, tapi lama kelamaan aku pun merasa sepi, apalagi semenjak aku dan mamah ditinggal pergi oleh papah untuk selamanya, dan selama tiga tahun lamanya papah telah meninggalkan kami berdua dirumah kami yang tercinta. Dan semenjak itu pula, mamah memiliki hoby baru, yaitu sering keluar rumah dan menghambur-hamburkan uangnya. Aku sebagai anak satu-satunya yang harus menjaga mamah atas amanat dari almarhum papah pun merasa sudah tidak sanggup lagi melarang-larang mamah agar tidak seperti itu, akhirnya, aku hanya mengintil mamah dari belakang demi menjaga kalau mamah tetap baik-baik saja dan tidak kecentilan kepada laki-laki lain. Mentang -mentang janda!!

Ting tung ting tung..
Nada dering handphoneku berbunyi dikala aku tengah asik mendengarkan musik dikamar. Segera ku raih handphoneku itu

"hallo siapa ni?"
tanyaku

"ini gue Arga!!"
jawabnya, lalu aku teriak histeris setelah tau siapa yang menelphone dengan nomer baru

"AAAA. . ARGAAA. . Gue kangen banget sama lo, lo kapan balik ke indonesia?"

"kangen ya sama gue, haha.. Ia sore nanti gue pastiin ada dirumah lo Jes"
"yang bener lo? Oke gue tunggu ya, awas kalau bohong"

"ia, tenang aja, gue bawain oleh-oleh dari singapore buat lo"

"hah singapura?"
tanyaku kaget

"Singapore Jesikaaa.. Lo tuh kaya orang kampung aja deh!!"
ledeknya

"yee sama aja kali, lonya aja yang lebay.. Yaudah deh gue tunggu ya, gue mau mastiin nyokap gue dulu lagi ngapain, entar yang ada nyokap gue kabur lagi"

"hahaha.. Yaudah see you"

"daaah sampai ketemu"
tuturku

bergegas aku keluar kamar menuju ruang tv, tak lama aku kembali berjalan menuju dapur, tapi tidak kulihat batang hidung mamah disana. Ternyata mamah sedang mengendap-ngendap keluar rumah di ruang tamu menuju pintu depan dengan menenteng sepatu beserta koper
"jangan sampe Jesika tau kalau saya mau liburan kesingapore, kalau sampe Jesika tau, uuh bisa ribet urusannya, yang ada dia malah mau ikut. Lagian jadi anak kok tega banget sama mamahnya sendiri, protektif gak jelas"
celoteh mamah, alhasil mamah berhasil keluar rumah tanpa sepengetahuanku

"MAAAH. . Mamah!!, duh, mamah dimana si? Jadi orang tua kok ngerepotin banget, Mah!!"
seruku memanggil mamah setelah tak kudapati mamah dikamarnya. Lalu, tak lama bi Yanti pembantu dirumah menghampiriku dan memberikan sebuah surat kecil

"non.. non Jesika! Ini ada surat dari bu Sofi buat non"
ujarnya

"surat dari mamah? Memangnya mamah kemana bi?"
tanyaku serius

"sebaiknya dibaca saja suratnya non, soalnya bu Sofi tadi gak banyak bicara, hanya menitipkan surat itu saja ke bibi"

"oh.." diam sejenak sembari membaca surat itu
~Sayang.. Kamu jangan kaget ya, karna sekarang mamah mau liburan kesingapore.. Hati-hati dirumah, dah sayang~
begitulah isi suratnya, namun setelah membacanya aku langsung Syok
"WHAT? KESINGAPURA?"
Kagetku

lalu bi Yanti malah mencela ucapanku
"Singapore non, bukan singapura!!"

"ikh.. Bi Yanti jangan ikut-ikutan nyebelin deh!! Mamah juga.. Tega banget si ninggalin anaknya sendiri dirumah!!"
celotehku merongos

dan lagi, bi Yanti ikut berbicara
"gak usah sedih non, kan ada bi Yanti yang akan selalu ada dirumah"
ucapnya, aku tak lagi menghiraukan ucapan bi Yanti, aku pun kembali kekamarku dengan hati yang kesal
*
hari sudah hampir gelap, namun yang kutunggu-tunggu belum juga datang, karna merasa jenuh lantas aku pergi keluar rumah untuk sekedar menghilangkan rasa jenuhku. Aku berjalan dipinggiran jembatan, memandang langit yang seakan-akan mentertawakanku atas kelalaianku menjaga mamah

"hemm.. Mamah lagi ngapain yah disana? Biasanya kan jam segini kita lagi judes-judesan"
ujarku, lalu dari belakang ada yang menepuk pundakku

"hay sayang. . Kamu lagi ngapain jalan sendirian disini?"
tanya Boby, dia pacarku

"eh sayang, aku cuma lagi iseng aja keluar rumah terus diam disini deh"
jelasku

"tumben banget kamu kaya gini, biasanya kamu lagi dirumah ngawasin mamah kamu yang ganjen itu!!"
ucap Boby

mendengar ucapannya aku sedikit kesal
"kamu kok ngatain mamah aku ganjen si? Gak sopan banget!!"
"sayang.. Kenyataannya kan emang kaya gitu, seminggu yang lalu waktu aku datang kerumah kamu, tante Sofi menanyakan teman cowo sama aku, apa itu bukan ganjen namanya?"
jelasnya

mamah memang keterlaluan, bisanya bikin malu aja!! Gumamku

"tapikan gak seharusnya kamu bilang kaya gitu didepan aku!"

"ia ia. .maafin aku sayang. Terus mamah kamu keluar rumah lagi?"
tanya Boby

"ya! Malah sekarang mamah pergi liburan ke singapura"

"singapore maksud kamu? Wah asik dong"

"asik? Apanya yang asik, aku tuh khawatir tau gak!!"

"gak usah terlalu khawatir, mamah kamu kan bukan anak kecil!!"
serunya

Tin.. Tin..
Tiba-tiba terdengar suara klakson mobil yang berhenti didepanku dan Boby
Lalu seseorang yang ada didalam mobil itu pun keluar. Ternyata dia adalah Arga, sahabatku yang sedari tadi kutunggu, aku menghampirinya kegirangan dan memeluknya, begitu pun Arga yang membalas pelukanku. Sementara Boby hanya terdiam namun tersimpan kesal didalam hatinya
"Arga lo udah pulang? Dari tadi tuh gue nungguin lo dirumah tapi lo gak dateng-dateng"
ujarku

"ia sory ya, tadi ada kesalahan tekhnik sama mobil gue. Oiya, gue punya banyak oleh-oleh tuh buat lo dimobil, kita kerumah lo yuk!"
ajak Arga, namun tiba-tiba Boby menarik tanganku, aku sedikit kesakitan, dan aku pun tahu kalau Arga tidak akan diam, namun aku tak membiarkannya ikut campur
"Jes, cowo itu siapa? Kok kamu berani banget si peluk dia didepan aku?"
tanya Boby serius

"dia itu sahabat aku yang baru datang dari singapura, dan kamu gak usah cemburu sama dia, sekarang aku mau pulang, dah sayang"
jelasku, bergegas aku masuk kedalam mobil Arga dan pergi meninggalkan Boby
"Jesika!! JES. .JESIKA, Sialan tuh cowo!!"
seru Boby merongos setelah tak kuhiraukan dia memanggil namaku. Bagiku seorang sahabat adalah segala galanya
*
kedatangan Arga membuatku senang, karna yang kutahu Arga itu tidak akan membuat sahabatnya merasa bosan, apapun akan dia lakukan agar sahabatnya merasa senang ketika berada didekatnya. Beberapa oleh-oleh diberikannya kepadaku, mulai dari jam tangan, sepatu, boneka dan juga beberapa buku Antologi kesukaanku.
"wah.. Yang lo bawa ini bener-bener keren, makasih ya, lo emang sahabat gue yang paling baik"
celotehku sambil memperlihatkan senyuman termanisku

"hem ya ya ya.. Dari dulu sampai sekarang lo tuh gak pernah berubah ya, dua tahun gue di singapore tapi lo tetep aja kaya gitu"
serunya. Kedua halisku mengadu dan mataku menyipit tak mengerti apa yang dikatakannya
"maksud lo? Emangnya gue kaya gimana?"
tanyaku serius

"lo tuh kenapa si gak ngerubah penampilan lo sedikit aja!! Baju kodok lo tuh, kaya anak kecil tau"

"yee.. Emangnya kenapa? Gue suka dan nyaman kok pake baju ini"

"apa lo mau gue ledekin Si ratu kodok lagi? Gak kan?"

"justru nama Si ratu kodok itu yang bikin gue axis dikampus, lo gak taukan kalau followers gue udah hampir dua juta orang? Terkenal bangetkan gue?"
seruku

"hem,, terserah ratu aja deh, hamba tidak akan mencela lagi, maafkan hamba.. Hahaha"
ledeknya dan tertawa

"huh, gue lempar pake sepatu baru tau rasa lo!!"

Arga melihat kanan dan kirinya yang dia rasa sepi
"sepi banget ni rumah, nyokap lo mana?"
tanya Arga

"nyokap gue kabur ke singaparna!! Eh. . Maksud gue singapura"
jawabku

"ke singapore? Kok bisa kabur gitu si? Jangan-jangan karna lo yang terlalu protektif sama nyokap lo, makanya dia kabur"

"ikh, gue kaya gitu juga buat kebaikan nyokap gue juga, gue gak mau kalau nyokap gue dibilang ganjen sama orang-orang diluar sana"

"iya gue ngerti kok!! Oiya, cowo yang tadi itu pacar lo?"

"he'eum.. Emang kenapa? Keren ya?"

"masih kerenan gue si, hati-hati playboy!! Hahaha"
tuturnya membuatku kesal namun terhibur
"ikh. . Enak aja!!"

malam ini sangat menyenangkan, disaat mamah tidak ada didekatku, Arga datang dan membuatku merasa senang.
*
aktifitas sehari-hariku sebagai mahasiswi membuatku tak pernah lepas dari yang namanya tugas, aku malas sekali mengerjakannya, apalagi setelah dua hari lamanya mamah liburan disingapore dan tidak pernah memberi kabar,
mamah kok gak pernah ngasih kabar si ke gue? Gue kan khawatir.. Pikirku, lamunanku terpecah saat Boby datang menghampiriku

"hy sayang, kok ngelamun si? Kenapa?"
tanya Boby

"gak apa-apa kok!! Oiya sayang, nanti malam kamu maukan temenin aku kerumah Lia buat ngerangkum tugas? Mau ya..?"

Lia? Wah gawat, Lia kan sepupunya Tari.. Kalau sampai Lia tau gue pacaran sama Jesika, yang ada Lia bakalan ngasih tau ke Tari yang sebenarnya.. Pikir Boby

"sayang? Kamu maukan temenin aku?"
tanyaku lagi

"duh, gimana ya, aku udah ada janji sama temen aku buat ngerangkum tugas juga malam ini, maaf ya, kalau gitu aku masuk kelas dulu, dah sayang"
ucap Boby berbohong, dan dia pun pergi meninggalkanku

tidak diluar atau pun didalam kampus, aku selalu saja dibilang Si Ratu Kodok Cantik, ya, aku sudah tahu alasannya kenapa. Ririn datang menghampiriku disela-sela aktifitasku, dia datang kekampusku dan mengajakku pergi. Ririn adalah temanku, dan kebetulan rumah kita sangat berdekatan

"Rin, ngapain si ngajakin gue ke Mall?"
tanyaku sambil diajak berlari oleh Ririn

"duh.. Lo gak usah banyak nanya dulu, kemaren sore gue kesini, trus liat ada baju kodok kesukaan lo, warnanya juga warna kesukaan lo Jes, ayo cepetan nanti keburu ada yang beli"
jelasnya

"apa? Yang bener lo? Yaudah yu cepetan!!"
seruku

aku pun semakin kencang berlari sampah-sampai satu tali baju kodokku lepas. Aku harus bersyukur karna baju kodok itu masih melekat pada patung boneka yang terpampang dilemari kaca, dan rasanya aku sudah tak sabar ingin sekali memakainya


"wah, lo pasti akan terlihat semakin lucu dan cantik Jes kalau pake baju kodok yang satu ini"
celoteh Ririn membuatku semakin ingin memakai baju kodok itu

"iya, gue percaya itu!! Haaaaa.. Cowo-cowo pasti bakalan bilang gue kaya ini, aduh Jesika, lo semakin hari semakin cantik aja,, hahaha"
ucapku kePDan

"yaudah Jes buruan lo ambil, cepetan!!"

"iya iya. .bawel lo ah!!"

akhirnya aku pun memiliki koleksi baju kodok yang baru. Setelah puas membeli baju kesukaanku, aku mentraktir Ririn makan ice kream yang tempatnya masih didalam Mall
"Rin, lo tinggal ambil aja Ice kream apa yang lo suka, terserah lo mau berapa pun juga gue yang bayar"

"serius lo? Wah asik.." diam sejenak sembari melihat ada sepasang laki-laki dan perempuan tengah asik tertawa, tepatnya disamping belakangku
"Jes, itu Boby bukan si?"
tanya Ririn sambil memandang kearah yang ditanyakannya, lantas aku pun menoleh dan langsung memastikan
"ia Rin, itu Boby.. Sebentar, gue mau labrak tu cowo brengsek!!"
kesalku melihat Boby sedang bersama perempuan lain

"Jes. .Jesika! Duh gawat!!"
ujar Ririn yang tak bisa menghentikan langkahku

BRAAAKKK.. Byuur..
Aku menggebrak meja kursi yang di duduki Boby dan menyiramkan minuman kemukanya
"ngapain lo ada disini sama cewe ini? Ah gue tau, cewe ini selingkuhan lo kan?"
seruku murka, sementara perempuan itu pergi meninggalkan Boby

"Sayang. . Sayang dengerin penjelasan aku dulu, cewe itu cuma fans aku, gak lebih dari itu"
tuturnya berbohong lagi

"hah? Fans? Lo ngaca dong, lo tuh siapa!! Gue gak bisa lo bohongin, KITA PUTUS!!"

PAKKK..
Satu tamparan ku daratkan di muka Boby, banyak pasang mata yang tertuju melihat kejadian itu. Tanpa tunggu lama lagi aku meraih tangan Ririn dan mengajaknya pergi. Sementara Boby hanya menyesali perbuatannya. Aku tak banyak bicara lagi setelah kejadian yang membuatku sakit hati tadi, Ririn pun hanya bisa terdiam melihatku yang benar-benar dalam keadaan emosi. Saking terlalu emosinya aku mempercepat laju mobil yang ku bawa sehingga membuat Ririn membuka mulut
"Aaaaa Jesikaaa.. Lo jangan ngebut dong, gue gak mau mati sia-sia, gue masih jombloooo... Jesika pleaaaace!!"
seru Ririn ketakukan

Ngikkk..
Sampailah didepan rumah, aku cepat-cepat turun dan berlari kedalam rumah. Sementara Ririn masih menstabilkan detak jantungnya didalam mobil, Ririn beberapa kali menghela napas
"huh.. Gila tu anak!! Kalau gue mati bisa berabe urusannya, ckckck Jesika Jesika!"
ujar Ririn lalu segera turun dari mobil
*
dikamar aku menangis sendirian
"hik hik.. Ternyata benar apa yang dikatakan sama Arga tentang Boby. Boby emang brengsek!!"
ucapku, karna merasa kesepian lantas aku menghubungi Arga untuk menemuiku

Tuuttt..
"hallo Ratu kodok?.. Lo nangis yak? Cerita sama gue lo kenapa?"
tanya Arga serius sementara tangannya tengah merapihkan beberap tugas kuliahnya di singapore

"gue mau cerita sama lo Ga, lo kerumah yaa.. Gue tunggu. Bay!"

beberapa menit kemudian Arga pun datang dan menghampiriku dikamar
"Jes.. Lo kenapa nangis kaya gini si?"
tanya Arga sambil memelukku, dan aku pun membalas pelukannya

"ternyata Boby beneran playboy Ga.. Hikhik, dia mesra-mesraan sama cewe lain di Mall"

"kata gue juga apa!! Boby itu pasti playboy, gue tuh bisa liat karakter dia waktu dia narik tangan lo!! Lo si gak percaya sama gue!"
seru Arga. Mendengar ucapan Arga aku malah semakin merengek kencang

"HAAAA. .A. .A. .A. . Gue benci banget sama Boby, Benci Benci Benciiiii.."
teriakku, dan tanpa kusadari Arga tengah memperhatikan wajahku

"ngapain lo ngeliatin gue kaya gitu? Naksir ya sama gue?"
tanyaku sedikit meledek

"Hahaha, gue salut sama lo Jes. Meski dalam keadaan sedih, tapi lo masih bisa sok tau dan kePDan kaya gitu.. Ya!! Kalau gue suka sama lo emang kenapa?"
tanya Arga lagi, dan pertanyaan Arga membuatku berhenti menangis dan melepaskan pelukannya

"lo yakin bisa suka sama gue?"
tanyaku penasaran

"ah, yasudahlah gak usah dibahas, yang pasti lo gak usah sedih kaya gini, yang ada nanti Ratu Kodok gue yang Cantik ini mendadak Jelek lagi"
serunya meledek

"ikh. .apaan si lo!!"
aku mencubit Arga karna merasa salah tingkah

sebenarnya gue serius suka sama lo Jes.. Gumam Arga

kalau pun emang Arga suka sama gue juga gak apa-apa kok, Toh, Arga kan ganteng, baik lagi.. Hehe. Pikirku
*
dua minggu kemudian setelah perginya mamah ke singapore aku benar-benar merasa sangat kesepian. Tak ada kegiatan yang menarik selain memata-matai mamah pergi keluar rumah. Dan aku merindukan saat-saat seperti itu. Hari ini aku dan Arga mempunyai rencana pergi ke tempat favorit Arga, kawah putih-Bandung. Dia bilang disana banyak sekali kenangan-kenangan indah semasa dulu ia tinggal didaerah Bandung yang tepatnya tidak jauh dari Kawah putih itu
"wohooo.. Akhirnya gue bisa kesini lagi sama orang yang gue sayang"
ucapnya tiba-tiba, aku merasa ada ucapannya yang mesti ditanyakan

"Orang yang lo sayang? Siapa?"
tanyaku, paras wajah Arga seketika sedikit memerah dan merundukan kepalanya


"Ga, Arga!! Lo itu kenapa si? Bukannya jawab pertanyaan gue , lo malah diem!!"
tanyaku, kali ini aku menghampirinya yang sempat kegirangan

"0iya, tante Sofi kapan mau pulang dari singapore?"
tanya Arga mengalihkan pembicaraan, tapi aku tak bisa dibodohi, lantas aku kembali menyakan hal yang sama

"lo tuh kenapa si ngalihin pembicaraan gitu? Lo gak mau ngejawab pertanyaan gue yang tadi?" diam sejenak, namun Arga tetap merundukan kepalanya
"jadi lo tetap gak mau jawab? Yaudah!"
lanjutku dan melangkah pergi dari pandangan Arga, namun baru beberapa langkah saja aku melangkah Arga memanggilku

"Jesikaa..!!"
sahut Arga. Aku pun menoleh dan kembali pada pandangannya yang penuh tanda tanya
"seseorang yang tadi gue maksud itu adalah lo Jes, gue.. Gue sayang sama lo"
serunya. Pengakuan Arga sontak membuatku terkejut

apah? Arga bilang kalau dia sayang sama gue? Apa mungkin itu artinya Arga juga suka sama gue?.. Pikirku
"lo jangan becanda deh.. Gak lucu tau gak!!"
ujarku dan menoleh membelakanginya

lalu tiba-tiba saja hawa yang panas semakin memanas ketika Arga menghampiriku dan memelukku dari belakang. Aku merasa ada getaran yang hebat ketika detak jantung Arga mulai terasa pada tulang punggungku, dan semakin lama detak jantung kita pun mulai seirama
"Gue sayang banget sama lo Ratu kodok!!"
celotehnya

"lo sayang sama gue? Apa lo juga suka sama gue?"
tanyaku dalam dekapan Arga yang membuat keringat di dahiku mulai bercucuran

"apakah kalimat sayang tidak cukup membuktikan kalau gue bukan hanya sekedar suka sama lo? Jes.. Tatap mata gue"
tuturnya sambil membalikkan tubuhku dan memaksaku untuk benar-benar mencari tahu yang sebenarnya. Mata kita pun beradu pandang
"Jes, sebisa mungkin gue luangkan waktu untuk selalu ada buat lo, sebisa mungkin gue rangkai kalimat-kalimat yang bisa membuat lo ketawa, Gue gak bisa liat lo nangis kaya kemarin-kemarin, itu semua gue lakuin bukan semata-mata gue sahabat lo doang, gue sangat perduli sama lo, gue sayang sama lo Jesika, Gue cinta sama lo, lo maukan jadi... Pacar gue? Pleace Ratu kodok, terima gue jadi pangeran kodok lo yaaa "
jelasnya sambil berlutut, dan itu membuatku semakin tidak bisa berkata apa-apa

oh my god!! Arga nembak gue, aduuh gue mesti jawab apa ya sama dia? Celotehku dalam hati
aku masih kebingungan atas apa yang sudah Arga ucapkan tadi, aku hanya bisa menghela napas kecil dan berharap semoga apa yang akan ku jawab nanti adalah jawaban yang tepat

"heummm..huh..!! Arga, lo gak usah berlutut kaya gitu dong, malu tau diliatin sama orang" pintaku, namun arga tetap tak mau berdiri
"Argaaa. .banguuun!"
ucapku sedikit memaksanya untuk berdiri
"lo tuh udah gila ya? Masa Ratu kodok ditembak sama rakyat kodok si?"
ledekku

"Habis Ratu kodoknya cantik si,, hehe. So, lo terima gue jadi pangeran kodok lo kan?"
tanya Arga sembari menggombal

"tapi ada satu syarat!!"

"apa?"

"lo mesti beliin gue boneka kodok yang super besar!dan gue minta lo pindah kuliah di jakarta bareng sama gue, Gimana? Deal?"
jelasku
tanpa berpikir panjang lagi Arga pun langsung menganggukkan kepalanya
"oke Deal..!"
sahutnya, Arga pun menggendongku dengan bahagia, begitu pun denganku. Ternyata cinta itu tidak bisa dipaksa untuk diundang datang atau pun diusir untuk pergi, kehadirannya sungguh tiba-tiba, dan begitu pula dengan apa yang sedang kurasakan sekarang ini. Ada cinta yang tiba-tiba datang mengetuk hatiku yang kebetulan pula hatiku tengah dilanda galau yang tak jelas hanya karna kekecewaan yang diperbuat oleh laki-laki yang tak jelas, Ya! Boby hanya seorang laki-laki yang tak jelas memiliki berapa pasang cinta untuk diobral, duh, kenapa jadi ngomongin si Boby yah? Kembali pada alur cerita yang tadi. Akhirnya aku dan Arga memutuskan untuk memilih mencintai dari pada hanya sekedar menyanyangi
*
Kembali ke kampusku tercinta, semua orang tengah membicarakanku, banyak pasang mata yang memandangku dengan tatapan yang tajam, aku pun bertanya-tanya
"Li, ada yang aneh ya sama gue? Kok anak-anak pada ngeliatin gue gitu si?"
tanyaku kepada Lia

"mana gue tahu, kayanya ada masalah deh!! Eh eh.. Kok anak-anak pada lari-lari gitu, ada apaan si?"
ucap Lia memperhatikan orang-orang yang berlarian menuju papan pengumuman, aku dan Lia pun bergegas menuju papan pengumuman itu. Tidak sedikit orang yang ingin tahu ada hal apa yang ditempel di papan pengumuman itu, aku dan Lia pun saling berdesakan

"sory. .sory. . Ada apaan si ni rame banget!!"
seruku

"WHAT?? Pengumuman apa nih, Si Ratu Kodok lagi galau gara-gara diputusin sama Boby!!"
sahut Lia lalu merobek selembaran itu, sementara yang lain menyurakiku

"siapa si yang ngelakuin ini ke gue? Ini tuh gak bener!! Yang ada tuh gue yang mutusin si Boby gara-gara dia ngeduain gue sama cewe lain!!"
jelasku

''APAH? jadi cowo yang sering lo ceritain ke gue itu si Boby Jes?"
tanya Lia

"ia, masa lo baru tau si?? Jadi waktu itu tuh gue mergokin Si Boby lagi mesra-mesraan sama cewe di Mall"
tuturku

"aduh.." Lia tepak jidak "kalau gue tau Lo pacaran sama si Boby gue gak akan ngebiarin sepupu gue jadian sama Boby Jes!!"

"HAH? Jadi cewe yang sama Boby waktu itu sepupu lo? Ikh. . Nyebelin banget si si Boby itu!!"
aku pun kesal dan merobek-robek selembaran itu

"aduh Jes, sory gue gak tau, tapi lo gak usah marah-marah gitu dong!! Kan sekarang ada si Pangeran Kodok"
seru Lia yang langsung membuatku ingat kepada Arga. Dan langsung aku berpikir sejenak tentang semua ini
Oiya ya.. Kan sekarang gue udah punya Arga, si pangeran kodok gue.. Pikirku

tak lama setelah kuberpikir seperti itu tiba-tiba saja aku melihat sosok seorang wanita cantik yang berjalan menghampiriku bersama Arga, entah siapa perempuan itu. Setelah kuperhatikan lagi dari cara wanita itu berjalan sepertinya tak asing lagi dibenakku, semakin dekat mereka melangkah menghampiriku semakin aku tambah mengenali wanita itu
"MAMAH..?MAMAAAAH!!" Aku teriak memeluk kedatangan mamah yang begitu surpice
"mah!! Mamah tuh tega banget si ninggalin aku sendirian dirumah!"
seruku memarahi mamah

"kan a

da si pangeran kodok yang nemenin kamu..hehe"
ujar mamah menggodaku

"jadi? Mamah sudah tahu hubungan kita Ga?"
tanyaku beralih ke Arga

"Iya ratuku, Oiya, ada Surpice yang mau tante Sofi kasih tau kekamu!!"
jelas Arga yang membuatku kembali bertanya kepada mamah

"Surpice? Surpice apa mah?"
tanyaku serius

belum sempat mamah jawab tiba-tiba saja ada seorang laki-laki dewasa yang menghampiri kami, paras wajah dan bentuk tubuhnya benar-benar perfec, seperti Bule!!

"hy Jesika.. Me papah baru you!!"
ucap si laki-laki itu

"WHAT?? Papah Baru??. . Haaaa.."
sahutku, Gubrakkk!!

Sementara yang lainnya mentertawakanku dengan gembira

"DASAR SI RATU KODOK!!"

_selesai_
Nia kurnia sari
Bogor/01/07/2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung dan jadilah pembaca setia cerpen maupun puisi saya...