Jumat, 08 November 2013

CERPEN:~Kekecewaan~


Present..


"Benarkah?" sahut Sari bahagia saat Ia tahu pujaan hatinya telah kembali ke tanah air. Ia langsung berdiri di depan cermin untuk merapihkan rambutnya sebelum akhirnya Ia memutuskan untuk menemui Ardi, sang pujaan hati sekarang ini juga"Semoga dia tidak lagi mengacuhkan aku, kepergiannya selama dua tahun yang lalu adalah waktu dimana aku berusaha untuk merubah penampilanku menjadi lebih baik lagi dimata Ardi, rambut bondolku sudah terurai panjang, beberapa tindikan yang ku pasang sudah ku hilangkan, juga kebiasaan merokok pun sudah ku hentikan, itu semua demi Ardi, dan sekarang aku akan tunjukan kepadanya kalau aku pun bisa menjadi perempuan yang cantik, Ya!" celoteh Sari dalam hatinya lalu bergegas keluar dari kamarnya dan berlari menuju rumah Ardi yang memang tidak lain adalah tetangganya sendiri.

"Sariiii.. Tunggu!!" langkah sari terhenti pas didepan pintu keluar, Lastri, kaka perempuan Sari memanggilnya dan menghampirinya dengan membawa kardus kotak berwarna putih lalu diberikannya kepada Sari, Sari pun keheranan dengan apa yang diberikan oleh Kakanya itu "Apa ini ka?" tanya Sari.

"Itu kue untuk kamu berikan kepada Ardi, kamu harus tampil sempurna ya dimata Dia, kaka yakin Dia gak akan acuhin kamu lagi, semangat!"
seru Lastri menyemangati Sari. Sari terharu melihat keperdulian Lastri kepadanya
"Makasih yak kak, aku akan tunjukin ke kaka dan semua orang kalau aku juga pantas untuk dicintai, sudah ya, Sari kerumah Ardi dulu, dah kaka.." ucapnya menyeringai dengan senyuman. Hemm.. Lastri hanya bisa membalas senyuman Sari diiringi dengan hembusan nafas pendek "Tolong Ardi.. Jangan kau buat Sari patah hati untuk yang ke dua kalinya" ucap Lastri dalam hati.

**
[13:00]

"Selamat sore" ujar Sari seraya Dia memasuki rumah Ardi. Tatapan Sari jelas tertuju pada Laki-laki pujaan hatinya itu, jantungnya berdebar kala langkah kakinya semakin dekat dan dekat sekali dengan Ardi. Sari tak menyangka akan melihat sang pujaan hatinya kembali, Ia merasa harapan untuk mencintai yang hampir musnah telah merekah kembali seraya dilihat senyuman dan tatapan Ardi tertuju padanya, Sari pun tersenyum simpul lalu mendekati Ardi "Hayy.." Sari mencoba menyapa Ardi, namun Ardi hanya menyerenggut merasa baru melihat sosok seorang Sari yang penuh dengan perubahan itu.

"Hayy.. Siapa ya?" tanya Ardi. Sari pun tersenyum manis dan terlihat Ardi menyukai senyuman Sari itu

"Aku.. A-aku.. Sari" jelas Sari, sontak membuat Ardi kaget lalu menatap Sari tajam "Kenapa? Ada yang aneh sama penampilan aku?" tanya sari

"Sari? Ka-kamu... Kamu Sari?" tanya balik Ardi, Sari pun mengangguk "Ahaha.. Kamu cantik banget, sumpah! Aku sampai gak ngenalin kamu loh" serunya

"Ya tuhan.. Apakah Ucapan Ardi itu benar-benar jujur? Apakah ini awal pertemuan yang baik?" pikir Sari, lalu diberikannya kue tadi kepada Ardi "Ini buat kamu, titipan dari kak Lastri" disodorkannya kue itu kepada Ardi

"Lastri? Sudah lama sekali aku tak menemuinya, Aku kangen banget sama dia" celoteh Ardi dalam hatinya "Terimakasih ya, jadi ngerepotin, hehe"

"Gak apa-apa kok, Kak Lastri emang lagi senang bikin kue, di rumah masih banyak"

"Oyah? Wah.. Dia memang kreative ya" puji Ardi untuk Lastri. Tak lama Sari pun memanfaatkan waktu berdua itu untuk membicarakan sesuatu yang sudah lama ingin disampaikan

"Ardi.. Apa kamu suka sama penampilan aku sekarang ini?" tanya Sari serius

"Ya jelas suka lah, kalau kaya gini kan jadi enak dipandang, cantik, manis, pokoknya sempurna"
puji Ardi

"Kalau begituuu, emm.. Kamu mau kan jadi pacar aku?" diam sejenak, Ardi pun terdiam "Dulu kamu tolak aku karna penampilan aku yang tidak jelas, aku perokoklah, rambut dan dandanan aku pun kaya laki-laki. Sekarang aku sudah cantik, Kamu mau kan?" tanya Sari dengan wajah memelasnya. Ardi masih terdiam, dalam hatinya Ia berceloteh "Apakah aku harus jujur sekarang?"
tanya Ardi pada hatinya

"Kamu mau kan?" tanya Sari lagi. Ardi menghela nafas dan bertekad untuk berkata jujur kepada sari "Sari.. Sebenarnya aku gak mau nyakitin hati kamu untuk yang ke dua kalinya, tetapi wanita yang aku cintai itu adalah Lastri, kakamu Sari" jelas Ardi yang membuat Sari terpaku dalam keadaan menangis. Jelegeeer..!! Suara petir menyambut kesedihan Sari, pelan-pelan Ia berjalan kebelakang menjauhi Ardi, kini Sari berlari keluar dalam keadaan Hujan yang cukup deras. Ardi tidak bisa menghentikan Langkah Sari yang begitu cepat " SARIII.. MAAFIN AKU" teriak Ardi.

**
[14:00]

"Aaaa...." Bruukk!! Teriakan Sari mengagetkan semua orang yang berlalu lalang di jalan. Sebuah Truk besar membanting tubuh sari hingga jauh. Darah yang bercampur air mata dan hujan pun menjadi satu membasahi tubuhnya. "Aku gak akan ngelupain pertemuan terakhir tadi Ardi, walau pun hanya satu jam saja, tetapi itu semua amat teramat indah, biarlah kekecewaan ini kubawa sendiri kedalam keabadian.. Ah.." Sari pun menghembuskan nafas terakhirnya dengan membawa kekecewaan yang cukup mendalam.

The-And

Nia Kurnia Sari
Bogor, 09 November 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung dan jadilah pembaca setia cerpen maupun puisi saya...